BI
minta bank umum salurkan kredit ke UMKM
Herni Amir
Jum'at, 29 November 2013 −
21:32 WIB
Sindonews.com - Sebagai
tulang punggung perekonomian nasional, Bank Indonesia (BI) terus mendorong
penyaluran kredit kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Kepala Kantor
Perwakilan BI Wilayah I Sulampua, Suhaedi mengatakan, salah satu bentuk
dukungan konkret BI dalam mendorong percepatan pengembangan financial inclusion
adalah dengan mengeluarkan kebijakan PBI No 14/22/PBI/2012 tentang pemberian
kredit atau pembiayaan oleh bank umum dan bantuan teknis dalam rangka
pengembangan UMKM.
Menurutnya, dalam
peraturan tersebut mewajibkan bank umum untuk menyalurkan sebagian dananya
dalam bentuk kredit. "Atau pembiayaan kepada UMKM dengan pangsa minimal 20
persen yang dilakukan secara bertahap," katanya, Jumat (29/11/2013).
Selain itu, perbankan
juga perlu meningkatkan fungsi intermediasinya dalam menghimpun dan menyalurkan
dana masyarakat dengan lebih memperhatikan pembiayaan kegiatan sektor
perekonomian nasional dengan prioritas kepada koperasi, pengusaha kecil, dan
menengah.
Berdasarkan data BI,
pertumbuhan kredit UMKM di Sulsel relatif meningkat dengan pertumbuhan sebesar
27,15 persen atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit UMKM nasional.
Pangsa penyaluran
kredit UMKM di Sulsel terus mengalami peningkatan. Meski mengalami penurunan
sejak pertengahan 2013, pangsa penyaluran kredit UMKM di Sulsel per September
mencapai 29,15 persen dari total kredit di Sulsel.
Hingga September 2013,
penyaluran kredit UMKM di Sulsel mencapa Rp23,21 triliun dengan komposisi
kredit modal kerja senilai Rp15,83 triliun dengan kontribusi 68,22 persen dan
kredit investasi Rp7,37 triliun dengan kontribusi 31,78 persen.
Kredit UMKM di Sulsel
sebagian besar disalurkamn kepada usaha menengah senilai Rp9,68 triliun,
disusul usaha kecil Rp9,18 triliun, dan usaha mikro dengan penyaluran mencapai
Rp4,37 triliun.
Sementara, secara
sektoral, penyaluran kredit UMKM sebagian besar disalurkan kepada sektor
perdagangan dengan penyaluran mencapai Rp14,48 triliun.
Adapun kualitas
penyaluran kredit UMKM di Sulsel, meski relatif mengalami peningkatan Non
Performing Loan (NPL), kualitas masih terjaga karena di bawah ambang batas
rasio NPL 5 persen, yakni 4,71 persen.
Deputi Kepala
Perwakilan BI Wilayah I Sulampua (Grup Ekonomi dan Keuangan), Causa Iman Karana
menambahkan, dukungan BI dalam mendorong pemberian kredit UMKM juga dilakukan
dalam perluasan bentuk dan penerima bantuan teknis.
Kegiatan bantuan teknis
dilakukan dalam bentuk penelitian, pelatihan, penyediaan informasi, dan
fasilitasi. Sementara penerima bantuan teknis adalah bank umum, BPR/BPRS,
lembaga pembiayaan UMKM, lembaga penyedia jasa, dan UMKM.
Menurutnya, bantuan
teknis yang disediakan BI seperti peningkatan kompetensi bagi SDM perbankan
dalam melakukan pembiayaan kepada UMKM dalam rangka meningkatkan capacity
building UMKM agar mampu memenuhi persyaratan teknis dari perbankan.
Opini:
Menurut
saya usaha BI untuk mendorong bank umum memberikan kredit UMKM adalah salah
satu cara agar membantu pengusaha yang mempunyai usaha mendapatkan modal kerja
yang nantinya akan digunakan untuk mengembangkan usaha mereka. Dengan begini,
usaha dapat berjalan dan berkembang maju, sehingga Negara mendapatkan hasil
pendapatan melalui pajak, devisa Negara dari rakyat yang mempunyai usaha
tersebut. Neraca perdagangan akan stabil bahkan naik (bukan defisit). Tetapi
ada kelemahan dari pemberian kredit UMKM, yaitu mendorong bertambahnya
pengangguran karena beberapa perusahaan kemungkinan bangkrut. Ada sisi positif
dan negative dari pemberian kredit UMKM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar