Minggu, 13 November 2011

buat irma


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fungsi permintaan merupakan suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu “apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat”. Jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.
Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai berikut :
Qd = a -  bPd      atau     Pd = -1/b ( -a + Qd)
       dimana :
a dan b = konstanta, dimana b harus bernilai negative
b          = ∆Qd / ∆Pd
Pd               = harga barang per unit yang diminta
Qd             = banyaknya unit barang yang diminta
Syarat, P  ≥  0, Q ≥  0, serta dPd / dQ < 0 untuk lebih memahami tentang fungsi permintaan, dibawah ini disajikan soal dan pembahasan tentang fungsi permintaan.
1.    Pada saat harga jeruk Rp. 5.000 per kg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak  1000 kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 per Kkg permintaan akan jeruk menurun menjadi  600 kg,  buatlah fungsi permintaannya ?
Pembahasan :
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000      Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000      Q2 = 600 Kg
untuk  menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui dua titik, yakni :
                   = 
dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
                  =
                         =
                         =
                            
                            
                            
                            
                            
Jadi, dari kasus diatas diperoleh fungsi permintaan .

2.2 Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan2 banyak barang yang akan diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan juga menurun. jadi dalam fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki hubungan posifit, karenanya gradien (b) dari fungsi penawaran selalu positif.
Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:
Qs = a + bPs
dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai positif
b = ∆Qs/ ∆Ps
Ps= adalah harga barang per unit yang ditawarkan
Qs= adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan
Ps≥ 0, Qs≥ 0, serta dPs/ dQs > 0
Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi penawarannya ?
Jawab :
dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 = 3.000     Q1 = 100 buah
P2 = 4.000     Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan linear a:
                  =
                         =
                         =
                            
                            
                            
                            
                            
Jadi dari kasus diatas diperoleh Fungsi penawaran : Qs = -200 + 0,1Pd

2.4 Keseimbangan Pasar
          Pasar suatu macam dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta dipasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematis dan secara grafis ditunjukkan oleh persamaan Qd = Qs. Yakni pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada keadaan seimbang akan tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity).
       Rumus Keseimbangan Pasar :
       Qd = Qs
       Keterangan :                        
Qd : jumlah permintaan                       
Qs : jumlah penawaran
E  : titik keseimbangan
Pe : harga keseimbangan
Qe : jumlah keseimbangan
Contoh :        
1.    Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 - Q. Sedangkan fungsi penawarannya ditunjukkan oleh persamaan P = 3 + 0,5 Q. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar?
Permintaan : P = 15 – Q     Q = 15 – P   
Penawaran : P = 3 + 0,5 Q Q = -6 + 2 P 
Persamaan diatas menunjukkan keseimbangan pasar
Qd = Qs .
15 – P= -6 + 2 P
21    = 3 P
P   = 7
Q = 15 – P
     = 15 – 7
2.    Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi permintaan Qd = 10 - 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps.
Jawab:
Keseimbangan terjadi apabila Qd = Qs, Jadi
10 - 0,6Pd   = -20 + 0,4Ps
0,4P + 0,6P =  10 + 20
P = 30
Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:
Q = 10 - 0,2(30)
Q = 10 - 6
Q = 4,
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q) =4.

2.5 Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar
Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh karena itu ia sering juga disebut pajak negative (negative tax), karena subsidi menambah pendapatan nyata. Sebagaimana halnya pajak, manfaat pemberian subsidi terbagi-bagi antara produsen dan konsumen, tergantung elastisitas permintaan dan penawaran. Seiring dengan itu, pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar berbalikan dengan pengaruh pajak, sehingga kita bisa menganalisanya seperti ketika menganalisis pengaruh pajak. Subsidi dapat bersifat spesifik dan dapat pula bersifat proporsional. Dalam makalah ini hanya diuraikan subsidi yang bersifat spesifik.

                           P
                        
                          0,P                                
                                           E'                 Qs   
                           Pe                                        Q’s
                           Ps                      E
                           P1
                           P2                              Qd
                                                                                          
                              0              6   8           15                       Q

Subsidi yang diberikan atas produksi penjuaIan sesuatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dengan adanya subsidi, produsen merasa ongkos produksinya menjadi Iebih kecil sehingga ia bersedia menjual lebih murah. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar lebih rendah dari pada harga keseimbangan sebelum atau tanpa subsidi, dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak.
Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah, dengan penggal yang lebih kecil (lebih rendah) pada sumbu harga. Jika sebelum subsidi persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah subsidi ia akan menjadi P' = a + bQs = (a s) + bQ. Dengan kurva penawaran yang lebih rendah, ceteris paribus, titik keseimbangan pun akan bergeser menjadi Iebih rendah.

Kasus 1
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 Q, sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5 Q. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 1,5 atas setiap unit barang yang diproduksi. Berapa harga keseimbangan serta jumlah keseimbangan tanpa dan dengan subsidi ?
Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8. Dengan subsidi, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran berubah dan kurvanya bergeser turun.
Penawaran tanpa subsidi       : P = 3 +  0,5Q
Penawaran dengan subsidi     : P = 3 +  0,5Q  – 1,5
P = 1,5  +  0,5Q ®  Q = -3 +  2P
Karena persamaan permintaan tetap P = 15 – Q atau Q = 15 – P, maka keseimbangan pasar sesudah subsidi:
Qd     =  Qs
15 – P =  -3 + 2 P ® 18 = 3 P, P = 6
Q       =  15 – P = 15 – 6 = 9
Jadi, dengan adanya subsidi : P'e = 6 dan Q'e = 9.

                  P
                         
                          15                                
                                           E'                 Qs   
                           7                                         Q’s
                           6                       E
                           3
                        1,5                              Qd
                                                                                          
                              0              8 9           15                         Q
Gambar 13.6. Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah subsidi
Bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen. Subsidi produksi yang diberikan oleh pemerintah menyebabkan ongkos produksi yang dikeluarkan oleh produsen menjadi lebih sedikit daripada ongkos sesungguhnya untuk menghasilkan barang tersebut. Perbedaan antara ongkos produksi nyata dan ongkos produksi yang dikeluarkan merupakan bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen. Karena ongkos produksi yang dikeluarkan oleh produsen lebih kecil, ia bersedia menawarkan harga jual yang lebih rendah, sehingga sebagian dari subsidi tadi dinikmati pula oleh konsumen. Besarnya bagian dari subsidi yang diterima, secara tidak langsung, oleh konsumen (sk) adalah selisih antara harga keseimbangan tanpa subsidi (Pe) dan harga keseimbangan dengan subsidi (P'e).
                               
sk = Pe – P'e

Dalam kasus di atas, sk = 7 – 6 = 1. Berarti dari setiap unit barang yang dibelinya konsumen secara tidak langsung menerima subsidi sebesar 1, atau 67% dari subsidi per unit barang.
Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen. Besarnya bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen (sp) adalah selisih antara besarnya subsidi per unit brang (s) dan bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen (sk).
                   
sp = s – sk

Dalam kasus di atas, sp = 1,5 – 1 = 0,5. Berarti dari setiap unit barang yang diproduksi dan dijualnya produsen menerima subsidi sebesar 0,5 atau 33% dari subsidi per unit barang.
Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah. Besarnya jumlah subsidi yang diberikan oleh pemerintah (s) dapat dihitung dengan mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah subsidi (Q') dengan besarnya subsidi per unit barang (s).
                   
S = Q'e x s

Dalam kasus ini, S = 9 x 1,5 = 13,5.



Kasus Pasar Susu Bayi di Jakarta
         Diagram 2.14 menggambarkan keseimbangan pasar susu bayi di Jakarta. Agar makin banyak keluarga yang mampu membeli susu, pemerintah bermaksud menurunkan harga susu ke P1. Dengan harga setingkat P1 permintaan meningkat menjadi Q1, sementara penawaran berkurang menjadi Q2. Sadar bila menempuh kebijakan harga tertinggi (ceiling price) akan menimbulkan deadweight loss, pemerintah menempuh kebijakan subsidi (negative tax). Besarnya subsidi yag diberikan adalah (P1-P2). Bila subsidi diberikan kepada konsumen, akan menggeser kurva permintaan ke D1, sehingga keseimbangan baru terjadi di titik E2. Bila subsidi diberikan kepada produsen, akan menggeser kurva penawaran ke S1. Keseimbangan baru terjadi di titik E1.
Diagram 2.14
Pasar Susu Bayi di Jakarta
                           P
                        
                          0,P                                
                                                                               S0
                           P2                                   E2                S1
                           P0                            E0              
                           P1
                                                                                    D1
                                                                                D0           
                              0                Q2   Q0   Q1        kuantitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post-post