Sabtu, 02 November 2013

Tugas 3_Bahasa Indonesia 2


TUGAS 3
2.  Coba anda berikan contoh tulisan ilmiah populer, dengan topik perstiwa-peristiwa yang terjadi saat ini !
Jawaban:
Contoh Tulisan Ilmiah Populer

Telepon Genggam Beracun Bagi Manusia dan Lingkungan

Mulai dari proses produksi hingga akhirnya menjadi barang bekas, telepon genggam (handphone) mampu mengontaminasi manusia dan lingkungan. Lebih berbahaya lagi, polusi yang dihasilkan handphone sulit untuk dideteksi.
Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh Ecology Center dari Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat, dan ifixit.com. Mereka membedah 36 model handphone yang berbeda. Tiap satu model handphone setidaknya mengandung satu elemen beracun: timah, bromine, klorin, merkuri, dan kadmium.
Diketahui handphone yang paling sedikit racunnya adalah Motorola Citrus. Sedangkan yang paling "kotor" adalah iPhone 2G. Namun, catatan ini kemudian diperbaiki oleh Apple sebagai produsen iPhone. Dua varian teranyarnya, iPhone 4S dan iPhone 5 menjadi pemuncak dalam daftar lima handphone terbersih.
Meski demikian, Jeff Gearhart sebagai Direktur Riset Ecology Center menyatakan, telepon terbaik pun masih penuh dengan bahan kimia berbahaya. "Bahan-bahan kimia ini, berhubungan dengan cacat lahir, gangguan belajar, dan masalah kesehatan serius lainnya, ditemukan di tanah dengan level antara 10 hingga 100 kali lebih berbahaya dari tempat daur ulang elektronik di Cina," ujar Gearhart.
Secara keseluruhan, penelitian ini melibatkan 1.106 handphone yang dibongkar dan diuji oleh tim di ifixit.com menggunakan sinar-X. Teknik ini membombardir sebuah objek dengan radiasi. Sinar radiasi yang dirilis kembali oleh objek tersebut kemudian diukur. Dari sini bisa teridentifikasi materi-materi tertentu yang dirilis oleh si objek.
Sumber polusi dan risiko kesehatan terbesar dari handphone berasal dari bahan-bahan mineral yang digunakan, proses produksi peralatan, dan pembuangannya. Menurut Gearhart, untuk mencegah risiko lebih besar, dibutuhkan insentif agar tercipta desain elektronik konsumen yang lebih hijau.
Menurut data dari Environmental Protection Agency (EPA), AS, di tahun 2009 terdapat 2,37 juta ton peralatan elektronik yang memasuki masa "manajemen akhir hidup." Itu artinya, barang-barang tersebut sudah rusak, mati, kadaluarsa, atau tidak diinginkan lagi.
Dari sekian sampah digital, hanya 25 persen di antaranya yang masuk pusat daur ulang. "Sampah elektronik adalah masalah besar yang bisa menyebabkan bahan-bahan kimia merembes ke air minum dan meracuni lingkungan," ujar Kyle Wiens, CEO dari ifixit.com
(Sumber: Discovery News)



Globalisasi Dan Budaya
Globalisasi yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan.
Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan, dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan bagian sistem dari kebudayaan bangsa Indonesia. Aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya.Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju.
Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Dalam proses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing.


Sumber:

Tugas 2_Bahasa Indonesia 2


TUGAS 2
1. Kualitas karya tulis ditentukan oleh beberapa  aspek, yaitu :
a.   Topik yang menarik
Topic yang menarik adalah topic yang dianggap menarik oleh penulis sehingga memotivasi penulis untuk menyelesaikan karya tulisnya.

Syarat – syarat topik yang baik.
Topik seharusnya yang menjadi salah satu perhatian penting dalam penulisan selain tema dan judul. Karena dengan topik tulisan kita akan menarik bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang topik tersebut. Beberapa yang harus diperhatikan dalam pemilihan topik adalah sebagai berikut.
1.  Topik harus menarik perhatian penulis.
Topik yang  menarik perhatian akan memotivasi penulis untuk mencari data untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya. Suatu topik sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan.Bila terdapat hambatan, penulis tidak akan berusaha denngan sekuat tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahkan masalah.
2.  Diketahui oleh penulis.
Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru prinsip-prinsip ilmiahnya.
Contoh:
·      Mencari sumber-sumber data .
·      Metode atau penerapan yang digunakan.
·      Metode analisis yang akan digunakan.
·      Buku-buku referensi yang digunakan.
3.  Jangan terlalu teknis dan kontroversial.
Bagi penulis pemula, topik yang baru kemungkinan belum ada referensinya dalam kepustakaan. Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya. Topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.
4.  Bermanfaat
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.
5.  Jangan terlau luas.
Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis. Penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya terbatas untuk digarap sehingga tulisannya dapat terfokus.



b.  Mudah dipahami oleh pembaca
Mudah dipahami oleh pembaca, dengan maksud pembaca dapat dengan mudah memahami isi dari suatu karya tulis.
Kemenarikan suatu buku tidak saja dari isi materi yang disajikan tetapi juga tampilan buku. Buku yang terlalu tebal, penuh dengan tulisan mungkin kurang menarik bagi kelompok  pembaca tertentu. Sebab itu sangat penting untuk mengetahui kepada siapa buku anda akan ditujukan. Buku bagi kelompok anak-anak, tentunya disajikan dengan sosok yang meriah, warna-warni, ceria sesuai dengan kehendak mereka.
Namun, secara umum bebrpa pakar mengatakan agar mudah dan menarik untuk dibaca, upayakanlah memakai:
1.  Kalimat-kalimat  pendek tetapi jelas
2.  Kalimat aktif
3.  Gambar/ ilustrasi yang sesuai untuk memperjelas dan menarik perhatian
4.  Contoh-contoh
5.  Berbagai variasi dalam format sajian, bentuk dan besaran huruf guna penarikan perhatian dan penekanan hal-hal yang penting.

Sumber:

Jumat, 01 November 2013

Tugas 1_Bahasa Indonesia 2


TUGAS 1
1.  Jelaskan dengan contoh “Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar”!
Jawaban:
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah penggunaan bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi. Seperti yang ditulis pada buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1988, pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku itulah yang merupakan bahasa yang benar atau betul. Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa itulah yang disebut bahasa yang baik atau tepat. Bahasa Indonesia yang baik dan benar berarti “pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul.
Contoh penggunaan bahasa yang baik dan benar:
·      Apakah kamu sedang mengerjakan tugas rumah saat ini?
·      Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang?
·      Saya sudah membaca buku itu.

2.  Berikanlah contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi!
Jawaban:
Keraf memberikan beberapa pengertian tentang bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua,bahasa adalah system komunikasi yang mempergunakan symbol-simbol vocal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Pengertian tersebut dapat diartikan bahwa bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menggunakan symbol-simbol yang bersifat arbitrer.
Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama . Bahasa mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita. (Gorys Keraf, 1997 : 4).
Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Sehingga kita sering mendengarkan istilah “Bahasa Komunikatif”.
Misalnya : Kata Makro hanya dapat dipahami olehgolongan masyarakat tertentu. Besar atau luas mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat.

Sumber:
Suhertuti dkk. Bahasa Indonesia sebagai Sarana Komunikasi Ilmiah. Bogor: Irham Publishing, 2011.


Post-post