Minggu, 17 Februari 2013

Tulisan 5_Ekonomi Koperasi


Laporan Praktikum Titrasi Asam – Basa
Nama  : Yunita Resty Damayanti
Kelas  : XI IPA 3
1.1  Tujuan Praktikum
Mencari konsentrasi / molaritas asam cuka yang beredar di pasaran.

1.2  Dasar Teori
Titrasi merupakan suatu prosedur yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis (ingin diketahui kadarnya). Titrasi yang menyandarkan pada jumlah volume larutan dikenal dengan istilah titrasi volumetri.
Titrasi yang melibatkan reaksi antara asam dengan basa dikenal dengan istilah titrasi asam basa atau aside alkalimetri. Secara teknis titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit dan bahkan tetes demi tetes larutan basa melalui buret, ke dalam larutan asam dengan volum tertentu yang terletak dalam labu Erlenmeyer sampai keduanya tepat habis yang ditandai dengan berubahnya warna indikator.
Tepat pada saat warna indikator berubah penambahan (titrasi) dihentikan dan volumnya dicatat sebagai volum titik akhir titrasi. Larutan basa yang diletakkan dalam buret disebut dengan larutan penitrasi.
Perubahan warna indikator yang menandai tepat habisnya kedua larutan yang bereaksi tidak selamanya tepat seperti perhitungan secara teoritis. Volum larutan penitrasi yang diperoleh melalui perhitungan secara teoritis disebut titik ekivalen. Perbedaan volum titik akhir reaksi dengan titik ekivalen disebut kesalahan titrasi. Besar kecilnya kesalaan titrasi ditentukan oleh pemilihan indikator, jika indikatornya tepat maka kesalahan titrasinya kecil.


1.3    Alat dan Bahan
1.      Buret
2.      Statif
3.      Penjepit lem statif
4.      Alas statif
5.      Gelas kimia / bekker glass
6.      Pipet
7.      Erlenmeyer
8.      Cuka yang beredar di pasaran (CH3COOH)
9.      Indikator Penol Ptalin (PP)
10.  Larutan standar (NaOH)
11.  Indikator PH universal
1.4  Prosedur Kerja
• Rangkailah alat titrasi seperti pada gambar
• Tentukan volume NaOH dan CH3COOH
• Ukur PH NaOH sebagai larutan standar dengan mencelupkan PH indicator
ke dalam larutan tersebut
• Masukkan larutan NaOH kedalam buret sebagai larutan standar yang akan di teteskan (titrasi) ke larutan CH3COOH
• Taruhlah CH3COOH yang akan dicari konsentrasinya di bawah buret.
• Buka kran yang ada pada buret agar larutan NaOH menetes ke gelas ukur yang berisi larutan CH3COOH dan goyangkan gelas ukur selama  penetesan (titrasi)
• Tunggu hingga larutan tersebut berubah warna menjadi warna merah muda, jika sudah berubah segera tarikkan kran
• Lihat pada buret berapa banyak NaOH yang dipakai untuk titrasi dan dari hasil tersebut dapat diketahui berapa konsentrasi (molaritas) CH3COOH dengan menggunakan rumus titrasi asam basa sebagai berikut:
V1 x aM1 = V2 x bM2
Terakhir hitunglah PH larutan setelah titrasi menggunakan PH indicator.

1.5  Data Hasil Percobaan
Volume CH3COOH = 10 ml                                                               POH = 2
Volume NaOH = 15,7 ml                                                                   OH- = 10-2
PH NaOH = 12                                                                                10-2 = M x a
POH = Pkw – PH                                                                                M = 10-2
POH = 14 – 12
Yang akan dicari adalah molaritas dari CH3COOH
Dengan menggunakan rumus titrasi asam basa
V1 x Am1 = V2 x aM2
10 x M1 = 15,7 x 10-2
M1 = 15,7 x 10-2 : 10
M1 = 1,57 x 10-2
PH setelah proses titrasi antara CH3COOH dan NaOH adalah sebesar 8
Berarti menunjukkan hasil dari larutan tersebut bersifat basa

1.6  Kesimpulan
Cuka yang beredar di pasaran memiliki konsentrasi yang cukup rendah yaitu hanya sekitar 1,57 x 10-2 sehingga penggunaannya masih cukup aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post-post