Dampak Kenaikan BBM terhadap Inflasi
Bahan bakar minyak atau yang lebih kita kenal dengan nama
“BBM” merupakan suatu komoditas yang sangat berperan penting dalam
kegiatan perekonomian. Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini bangsa
kita sedang mengalami masalah naiknya harga bahan bakar minyak. Ini
dikarenakan harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan dan permintaan
masyarakat akan BBM yang membubung tinggi sementara penyediaan barang
mengalami kekurangan yang membuat harga barang tersebut menjadi naik dan
timbulnya Inflasi.
Kenaikan harga BBM memperberat beban hidup masyarakat terutama mereka
yang berada di kalangan bawah dan juga para pengusaha, karena kenaikan
bbm menyebabkan turunnya daya beli masyarakat dan itu akan mengakibatkan
tidak terserapnya semua hasil produksi banyak perusahaan sehingga akan
menurunkan tingkat penjualan yang pada akhirnya juga akan menurunkan
laba perusahaan.
Naiknya
harga BBM di indonesia diawali oleh naiknya harga minyak dunia. Yang
membuat pemerintah tidak dapat menjual BBM kepada masyarakat dengan
harga yang sama dengan harga sebelumnya, maka pemerintah mengambil
langkah untuk menaikkan harga BBM.
Faktor utama yang mempengaruhi naiknya harga minyak dunia yaitu :
1. Inflasi Amerika Serikat ke Irak, inflasi ini menyebabkan ladang minyak Irak tidak dapat berproduksi secara optimal sehingga supply minyak mengalami penurunan.
2. Badai Katrina dan Badai Rita yang melanda Amerika Serikat dan merusak kegiatan produksi minyak di Teluk Meksiko
3. Ketidakmampuan OPEC untuk menstabilkan harga minyak dunia. Juga perbandingan harga bensin seluruh dunia.
4. Permintaan atau konsumsi minyak dunia lebih banyak dari pada produksinya.
5. Negara produsen minyak mengurangi kuota produksinya karena berbagai alasan.
6. Cadangan minyaknya menipis atau tidak punya nilai ekonomis lagi, sementara pencarian sumber-sumber minyak baru lebih sedikit.
7. Spekulan minyak menjadikan harga minyak dunia naik karena minyaknya yang diperdagangkan bebas.
Sebab-sebab diatas memaksa pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM, yang dampaknya bisa menaikkan Inflasi dan secara langsung dirasakan oleh masyarakat indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
1. Inflasi Amerika Serikat ke Irak, inflasi ini menyebabkan ladang minyak Irak tidak dapat berproduksi secara optimal sehingga supply minyak mengalami penurunan.
2. Badai Katrina dan Badai Rita yang melanda Amerika Serikat dan merusak kegiatan produksi minyak di Teluk Meksiko
3. Ketidakmampuan OPEC untuk menstabilkan harga minyak dunia. Juga perbandingan harga bensin seluruh dunia.
4. Permintaan atau konsumsi minyak dunia lebih banyak dari pada produksinya.
5. Negara produsen minyak mengurangi kuota produksinya karena berbagai alasan.
6. Cadangan minyaknya menipis atau tidak punya nilai ekonomis lagi, sementara pencarian sumber-sumber minyak baru lebih sedikit.
7. Spekulan minyak menjadikan harga minyak dunia naik karena minyaknya yang diperdagangkan bebas.
Sebab-sebab diatas memaksa pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM, yang dampaknya bisa menaikkan Inflasi dan secara langsung dirasakan oleh masyarakat indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Disaat
Inflasi terpicu menaik, maka banyak dampak negative yang akan
mempengaruhi tiap sector, salah satunya inflasi membuat harga bahan
pokok ikut meningkat yang menyebabkan masyarakat semakin sulit untuk
memenuhi kebutuhan.
Dampak inflasi terdapat di beberapa sector, diantaranya :
1. Sektor Transportasi
Jika kenaikan BBM benar terjadi maka dalam sector transportasi akan memicu naik nya tarif transportasi umum
2. Sektor Kebutuhan Pokok
Lonjakan
harga berbagai barang kebutuhan masyarakat terutama beras. Indikasi
kenaikan harga beras yang tidak normal harus cepat ditanggapi sebelum
harganya terus naik.
3. Sektor Pariwisata
Kenaikan
harga BBM dinilai akan mempengaruhi sector pariwisata dalam negeri.
Kenaikan bisa mengurangi kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Ini
disebabkan karena agen perjalanan akan menaikkan biaya paket tour.
Kenaikan biaya pasti membuat perjalanan terlihat mahal. Dengan kenaikan
BBM, setidaknya dapat menambah rata-rata pengeluaran wisatawan asing
hingga 10% dibandingkan spending sebelumnya.
4. Sektor Kesehatan
Kementrian
kesehatan akhirnya menetapkan kenaikan harga obat sebesar 6%-9%.
Kenaikan ini diputuskan terkait rencana pemerintah menaikkan harga Bahan
Bakar Minyak. Kenaikan harga obat ini ditetapkan berdasarkan
rekomendasi tim evaluasi harga obat.
5. Sektor Industri
Kenaikan
harga BBM sebesar 33% akan menyebabkan output sector indstri pengolahan
non migas mengalami penurunan sekitar 0,26%. Selain itu, dalam sector
industry akan turun sebesar 0,12%. Apabila harga BBM naik 44%, industry
akan turun sebesar 0,14%, dan TDL (Tarif Dasar Listrik) naik 10%. Dalam
sector industry dampak yang dihasilkan juga berpengaruh terhadap
perubahan upah buruh yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan hidup yang
layak.
6. Terhadap Mata Uang
Mata
uang dari negara yang mengalami inflasi tinggi cenderung mengalami
depresiasi, sebaliknya mata uang negara yang mengalami inflasi rendah
cenderung mengalami apresiasi. Naiknya harga barang sama artinya dengan
turunnya nilai mata uang, dengan demikian inflasi dapat diartikan
sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa secara
umum.
Pendapat Beberapa Pengamat :
· Pengamat
ekonomi Ryan Kiryanto memperkirakan, dampak inflasi dari kenaikan harga
bahan bakar minyak atau BBM hanya bersifat sementara dan akan terasa
paling lama dua bulan dari saat kenaikan BBM. Dampaknya temporer sekitar
1 - 2 bulan sejak harga BBM baru dan TDL (tarif dasar listrik) baru.
Dua bulan, lanjutnya, merupakan masa terkejut di masyarakat. "Setelah itu masyarakat akan terbiasa kembali dengan taraf hidup yang lebih mahal atau tinggi karena semuanya akan bergerak naik sebagai penyesuaian," ucap Ryan.
Dua bulan, lanjutnya, merupakan masa terkejut di masyarakat. "Setelah itu masyarakat akan terbiasa kembali dengan taraf hidup yang lebih mahal atau tinggi karena semuanya akan bergerak naik sebagai penyesuaian," ucap Ryan.
· Menurut
analisa BPS, dengan asumsi pendapatan masyarakat tetap (tidak
meningkat), diperkirakan apabila kenaikan harga (inflasi) sekitar 10%
akan menaikkan penduduk miskin sekitar 30%. Dengan kata lain besarnya
pertambahan penduduk miskin tergantung seberapa besar dampak kenaikan
BBM terhadap laju inflasi. Dengan adanya kenaikan harga BBM kita perkirakan (inflasi) pada 6,8-7,1 persen,
· Gubernur
BI Dramin Nasution mengungkapkan, bila pada 2012 ini pemerintah hanya
menaikkan tarif dasar listrik (TDL) maka target inflasi sebesar 4,5 plus
minus 1% akan bisa dicapai. "Namun dengan adanya kenaikan harga BBM
kita perkirakan (inflasi) pada 6,8-7,1 persen."
· Rapat
Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta memperkirakan dampak rencana
kebijakan Pemerintah menaikkan harga BBM mendatang bersifat temporer
atau one-time shock. Inflasi akan kembali menurun sesuai dengan kondisi
fundamental perekonomian.
Daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar