TUGAS
3
2. Coba
anda berikan contoh tulisan ilmiah populer, dengan topik perstiwa-peristiwa
yang terjadi saat ini !
Jawaban:
Contoh Tulisan Ilmiah Populer
Telepon
Genggam Beracun Bagi Manusia dan Lingkungan
Mulai dari proses produksi hingga
akhirnya menjadi barang bekas, telepon genggam (handphone) mampu mengontaminasi
manusia dan lingkungan. Lebih berbahaya lagi, polusi yang dihasilkan handphone
sulit untuk dideteksi.
Demikian hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ecology Center dari Ann Arbor, Michigan, Amerika
Serikat, dan ifixit.com. Mereka membedah 36 model handphone yang berbeda. Tiap
satu model handphone setidaknya mengandung satu elemen beracun: timah, bromine,
klorin, merkuri, dan kadmium.
Diketahui handphone
yang paling sedikit racunnya adalah Motorola Citrus. Sedangkan yang paling
"kotor" adalah iPhone 2G. Namun, catatan ini kemudian diperbaiki oleh
Apple sebagai produsen iPhone. Dua varian teranyarnya, iPhone 4S dan iPhone 5
menjadi pemuncak dalam daftar lima handphone terbersih.
Meski demikian, Jeff
Gearhart sebagai Direktur Riset Ecology Center menyatakan, telepon terbaik pun
masih penuh dengan bahan kimia berbahaya. "Bahan-bahan kimia ini,
berhubungan dengan cacat lahir, gangguan belajar, dan masalah kesehatan serius
lainnya, ditemukan di tanah dengan level antara 10 hingga 100 kali lebih
berbahaya dari tempat daur ulang elektronik di Cina," ujar Gearhart.
Secara keseluruhan,
penelitian ini melibatkan 1.106 handphone yang dibongkar dan diuji oleh tim di
ifixit.com menggunakan sinar-X. Teknik ini membombardir sebuah objek dengan
radiasi. Sinar radiasi yang dirilis kembali oleh objek tersebut kemudian
diukur. Dari sini bisa teridentifikasi materi-materi tertentu yang dirilis oleh
si objek.
Sumber polusi dan
risiko kesehatan terbesar dari handphone berasal dari bahan-bahan mineral yang
digunakan, proses produksi peralatan, dan pembuangannya. Menurut Gearhart,
untuk mencegah risiko lebih besar, dibutuhkan insentif agar tercipta desain
elektronik konsumen yang lebih hijau.
Menurut data dari
Environmental Protection Agency (EPA), AS, di tahun 2009 terdapat 2,37 juta ton
peralatan elektronik yang memasuki masa "manajemen akhir hidup." Itu
artinya, barang-barang tersebut sudah rusak, mati, kadaluarsa, atau tidak
diinginkan lagi.
Dari sekian sampah
digital, hanya 25 persen di antaranya yang masuk pusat daur ulang. "Sampah
elektronik adalah masalah besar yang bisa menyebabkan bahan-bahan kimia
merembes ke air minum dan meracuni lingkungan," ujar Kyle Wiens, CEO dari
ifixit.com
(Sumber: Discovery News)
Globalisasi
Dan Budaya
Globalisasi
yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia,
termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya
pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang
terpengaruh adalah kebudayaan.
Terkait
dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut
oleh masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan
sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan,
dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena
itu nilai-nilai berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu
apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek
kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku
seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang
bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah
kesenian, yang merupakan bagian sistem dari kebudayaan bangsa Indonesia. Aspek
kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai
yang beragam, termasuk keseniannya.Kesenian rakyat, salah satu bagian dari
kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Globalisasi
dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi
oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan
berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu
masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan
bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan
negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu
menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju.
Akibatnya,
negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal
dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial,
budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses
ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Komunikasi
dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap
bangsa.Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan
menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Dalam
proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan
perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari
kehancuran. Dalam proses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya
mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh
budaya asing.
Sumber: