Meski
melambat, pertumbuhan ekonomi RI terbaik kedua di dunia
Reporter : Novita Intan Sari | Kamis, 9 Januari 2014
22:24
Merdeka.com
- Hasil evaluasi Bank Indonesia menunjukkan, perekonomian Indonesia tahun lalu
menghadapi tantangan yang tidak ringan akibat dampak perlambatan pertumbuhan
ekonomi global.
Pertumbuhan
ekonomi nasional tahun lalu diprediksi hanya tumbuh 5,7 persen. Dengan kata
lain melambat dibanding dengan pertumbuhan pada 2012 yang sanggup mencapai 6,2
persen. Meski melambat, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut capaian
ekonomi Indonesia masih menjadi terbaik kedua di dunia.
"Perbaikan
ditopang oleh neraca perdagangan non-migas, ini perkembangan positif bahwa
bauran kebijakan BI dan koordinasi dengan pemerintah, mengarahkan makro kita ke
arah yang sustainable 5,7 persen di 2013, terbaik kedua di dunia," ujarnya
saat di Gedung BI, Jakarta, Kamis (9/1).
Di
samping itu defisit transaksi berjalan di 2013 akan berada di bawah 3,5 persen
dari PDB, sedangkan pada akhir 2014 akan lebih rendah dari 3 persen.
"Perkembangan
current account kita lihat dalam kondisi yang menggembirakan, khususnya di
kuartal keempat. Sebelumnya diperkirakan ada di USD 32 miliar selama 2013,
berturut-turut bisa turun sampai sekarang di kisaran USD 30 miliar," ujar
Gubernur BI Agus Martowardojo.
Secara
persentase, kata Agus Marto, defisit transaksi berjalan di 2013 akan berada di
bawah 3,5 persen. "Angka USD 30 miliar itu memang meningkat jika
dibandingkan dengan (total defisit transaksi berjalan) 2012 yang sebesar USD 24
miliar," jelas dia.
[noe]
Sumber:
Opini:
Menurut
M.Chatib Basri bahwa “keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan
(BI Rate) di tingkat 7,5 persen pada Januari ini sebagai bentuk bahwa
pemerintah dan BI pelan-pelan berhasil mengatasi masalah defisit transaksi
berjalan.”
Dengan
ditahannya BI Rate tidak hanya dapat mengendalikan masalah defisit transaksi
berjalan namun juga dapat menaikkan angka ekspor dan juga surplus neraca perdagangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar