Nama : Yunita Resty Damayanti
NPM : 27211682
Kelas : 2EB20
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
BAB I
PENDAHULUAN
Teori pasar persaingan monopolistic (monopolistic
competition) dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap daya analisis model
persaingan sempurna (perfect competition) maupun monopoli (monopoly). Ekonom
yang pertama kali mengajukan ketidakpuasan terhadap dua model di atas adalah
Peirro Sraffa, kemudian diikuti oleh Hotelling dan Zeothen. Pada akhir
dasawarsa 1920-an dan awal dasawarsa 1930-an, model persaingan monopolistic
dikembangkan secara intensif terutama oleh Juan Robinson dan Edward
Chamberlain.
PEMBAHASAN
Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar dimana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product).
Penjual pada pasar persaingan monopolistic tidak terbatas, namun setiap produk
yang dihasilkan memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk
lainnya. Pada pasar persaingan monopolistic, produsen memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar
monopoli atau oligopoly. Kemampuan ini berdasar dari sifat barang yang
dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak
akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau
produsen menaikkan harga. Akibatnya setiap merek mempunyai pelanggan setia
masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistic, harga bukanlah factor yang dapat
mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang
baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk
tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan
perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistic
harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.
Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik
Ciri-ciri
pasar persaingan monopolistic adalah:
·
Jumlah
perusahaan banyak dalam industry (large number or firms), walaupun tidak
sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Apabila didalam pasar sudah
terdapat beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistic mungkin
terwujud. Tidak satupun dari perusahaan-perusahaan tersebut ukuran/besarnya
jauh melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistic mempunyai ukuran yang relative sama besarnya.
·
Bebas masuk dan
keluar pasar (free entry and exit)
Untuk
masuk ke dalam industry tersebut relative mudah, tidak seberat seperti dalam
oligopoly dan monopoli, tetapi tidak semudah seperti dalam pasar persaingan
sempurna. Jika perusahaan mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat
mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi jika kalah perusahaan harus keluar,
agar kerugian tidak menjadi lebih besar.
Hal
ini disebabkan karena:
-
Modal yang
diperlukan relative besar apabila dibandingkan dengan mendirikan pasar
persaingan sempurna
-
Perusahaan harus
menghasilkan barang yang berbeda corak dengan yang telah tersedia di pasar dan
mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan
·
Barang yang
dihasilkan berbeda corak/terdifferensiasi (differentiated product)
Perbedaan
tersebut dalam bentuk:
-
Fisik, sehingga
mudah dibedakan antara produksi suatu perusahaan dengan produksi perusahaan
lain
-
Pembungkusan
-
Pelayanan
-
Merek
-
Kualitas barang
Perbedaan dalam sifat barang yang dihasilkan ini yang
akan menjadi sumber adanya kekuasaan monopoli, walaupun kecil yang dimiliki
oleh perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic.
·
Perusahaan
mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
Perusahaan
mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga walaupun relative kecil apabila
dibandingkan dengan pasar oligopoly dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga
dalam pasar monopolistis bersumber dari sifat barang yang dihasilkannya yang
berbeda corak (differentiated product) yang menyebabkan para pembeli bersifat pemilih
untuk lebih menyukai suatu barang dari perusahaan dan kurang menyukai barang
yang dihasilkan perusahaan lainnya.
·
Persaingan
mempromosikan penjualan sangat aktif
Harga
bukan penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistic. Suatu perusahaan mungkin menjual barang dengan harga
relative tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Sebaliknya suatu
perusahaan lain mungkin menjual barangnya dengan harga rendah, tetapi tidak
banyak menarik langganan. Ini menimbulkan daya tarik berbeda kepada para
pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan
persaingan non harga. Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam
bentuk lain, diantaranya: perbaikan mutu/kualitas produk, desain barang,
kegiatan iklan terus menerus, syarat penjualan yang menarik.
Corak Pasar
Persaingan Monopolistik
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pasar
persaingan monopolistic itu berbeda dengan pasar persaingan sempurna maupun
pasar monopoli. Oleh sebab itu terdapat beberapa corak yang ada terjadi dan ada
pada pasar persaingan monopolistik. Berikut uraian hal-hal yang terkait dalam
corak pasar persaingan monopolistik.
A. Efisiensi dan Diferensiasi Produksi
Dalam pasar
persaingan monopolistik walaupun terdapat banyak produk yang dihasilkan sama
namun produsen membedakan karakteristiknya, baik dalam hal mutu, desain, mode,
maupun kemasan. Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak
pilihan untuk menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan.
Setiap
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic akan berusaha memproduksi produk
yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas dibedakan dengan
hasil perusahaan lain. Terdapatnya berbagai variasi produk merupakan
keistimewaan dari pasar persaingan monopolistik. Variasi produk menimbulkan
keuntungan bagi produsen dan konsumen.
Keuntungan
bagi produsen karena diferensiasi produk mampu menciptakan suatu penghambat
pada perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen keuntungannya
karena mereka memiliki banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan
karakteristik yang berbeda-beda.
B.
Perkembangan
Teknologi dan Inovasi
Bentuk pasar
monopolistik memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perbaikan
teknologi dan inovasi, karena dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh
keuntungan normal. Keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek dapat
mendorong pada kegiatan pengembangan teknologi dan inovasi. Ketika terlihat
keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek maka akan memicu
perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. Ketika banyak produsen
yang bergelut dalam bidang yang sama maka keuntungan yang melebihi normal pun
tidak didapati lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat keuntungan yang
diperoleh dari pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.
C.
Persaingan
Bukan Harga
Persaingan
bukan harga merujuk pada upaya-upaya selain perubahan harga yang dilakukan oleh
produsen untuk menarik lebih banyak konsumen. Karena dalam pasar persaingan
monopolistik harga bukanlah segala-galanya. Maka dari itu, persaingan bukan
harga dapat dilakukan dengaan diferensiasi produk dan iklan serta berbagai
bentuk promosi penjualan.
D.
Promosi
Penjualan Melalui Iklan
Dalam
perusahaan-perusahaan modern kegiatan membuat iklan merupakan suatu bagian
penting dari usaha memasarkan hasil produksi. Tujuan membuat iklan adalah
untuk tercapainya salah satu dari target-target berikut:
a.
Menjelaskan
kepada konsumen mengenai produk yang dihasilkan.
Jenis iklan ini biasanya digunakan
perusahaan ketika memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru.
b. Memberikan
info kepada konsumen bahwa produk yang dihasilkan merupakan produk terbaik.
Jenis iklan ini digunakan untuk mempertahankan
kedudukannya di pasar.
E.
Distribusi
pendapatan
Banyaknya
produsen yang bersaing pada pasar persaingan monopolistik mengakibatkan
distribusi pendapatan akan seimbang. Asumsinya, ketika suatu produsen mampu
menghasilkan keuntungan melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini
akan menarik beberapa produsen lain untuk memproduksi produk yang sama. Ketika
banyak produsen yang dapat memperoleh keuntungan berarti tidak ada lagi yang
produsen yang mendapatkan keuntungan lebih melainkan keuntungannya sama, karena
keuntungannya sudah terbagi-bagi dengan banyaknya produk. Berdasarkan
kecenderungan ini, para ekonom berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistik
menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata.
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik
Kelebihan Pasar Persaingan Monopolistik (+):
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi
konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan
keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi
dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi
produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan
dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini
relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari
tersedia dalam pasar monopolistik.
Kekurangan
Pasar Persaingan Monopolistik (-):
1. Pasar
monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan
modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain
pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini
mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya
produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
Bentuk Pasar Persaingan Monopolistik
Bentuk pasar persaingan monopolistic adalah keadaan
biasa yang ekstrim. Sebagian besar operasi-operasi eceran berada dalam bentuk
pasar ini. Bisnis-bisnis kecil dari seluruh sector jatuh dalam pasar kategori
ini.
Pasar persaingan monopolistic merupakan suatu jenis
pasar yang digoongkan berdasarkan:
a.
Sejumlah besar perusahaan
Sejumlah besar perusahaan dalam persaingan monopolistic menyatakan bahwa
perusahaan-perusahaan tersebut adalah kecil dalam perbandingannya terhadap
keseluruhan pasar. Walaupun mereka mempunyai beberapa kekuatan atas harga,
mereka tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk membalas jika perusahaan lain
merubah harganya.
b.
Produk-produk
yang dibedakan dan tidak dilihat sebagai pengganti sempurna melainkan pengganti
barang dekat oeh konsumen
Produk yang dibedakan yang dijual oleh suatu perusahaan dalam persaingan
monopolistic memiliki beberapa fitur yang membuat seorang konsumen lebih
menyukainya dibandingkan produk-produk serupa dari perusahaan-perusahaan lain
yang tersedia. Kekuatan dari perusahaan manapun terhadap harga berasal dari hal
yang sangat nyata ini bahwa
produk-produk tersebut bukan merupakan pengganti sempurna. Tindakan-tindakan
non harga adalah perlu untuk membuat produk tersebut dibedakan.
c.
Jalan masuk bebas masuk dan keluar dari pasar tersebut
Tidak ada hambatan untuk masuk atau keluar yang ada dalam persaingan
monopolistic. Bagaimanapun, kebutuhan untuk membuat produk seseorang dibedakan
mungkin memerlukan tindakan non harga, dimana jika tidak berhasil, maka akan
menggerakkan perusahaan itu keluar dari pasar
d.
Kepercayaan yang berat terhadap tindakan-tindakan non
harga untuk membedakan produk seseorang
Permintaan
Pasar Persaingan Monopolistik
Dalam model pasar persaingan monopoistik terdapat dua
bentuk permintaan yaitu:
1.
Permintaan industry yang mempunyai kemiringan negative
2.
Permintaan perusahaan yang lebih datar/horizontal
daripada permintaan industry
D-D merupakan
permintaan industry atau sering pula disebut permintaan proporsional karena
permintaan ini menunjukkan bahwa perubahan harga barang lain akan memberikan
kontribusi yang tidak sedikit terhadap perubahan kuantitas yang diminta dari
suatu barang, sedangkan d-d
merupakan permintaan yang dihadapi perusahaan, sering juga disebut permintaan
konvensional. Perubahan tersebut dapat dijelaskan dengan kurva dibawah ini:
Misalnya pada harga P0 perusahaan mencapai situasi
keseimbangan dengan output sebesar Q0. Apabila ia melakukan penurunan harga
dari produk yang dijualnya, ia berharap akan dapat melakukan ekspansi
besar-besaran daam penjualannya yang diakibatkan oleh:
1.
Penjualan kepada langganan yang sudah ada akan
bertambah
2.
Apabila perusahaan lain tidak melakukan hal yang sama
(penurunan harga)
Maka ia akan dapat menyerap sebagian
dari pangsa pasar mereka. Disamping dipengaruhi oleh dua hal diatas, kurva D-D bisa dipengaruhi pula oleh masuknya
perusahaan lain dalam industry. Semakin banyak perusahaan lain memasuki pasar
maka permintaan D-D yang dihadapi
oleh perusahaan semakin curam (menurun)/ semakin inelastic. Apabila perusahaan
menaikkan harga diatas P, karena adanya anggapan bahwa barang yang diproduksi
terkait erat dengan barang lainnya, maka ia memperkirakan akan memperoleh
penurunan kuantitas penjualan yang besar karena disebabkan oleh:
1.
Penjualan pada pelanggan yang sudah ada akan berkurang
2.
Pelanggan akan berpindah pada produsen lain: ada
kemungkinan pelanggan akan mencoba produk mirip dari perusahaan lain dengan
harga yang lebih murah. Jadi d-d merupakan permintaan yang diharapkan oleh
perusahaan apabila ia menurunkan harganya dengan anggapan tidak ada perusahaan
lain memasuki pasar atau semua perusahaan tetap mempertahankan harga mereka,
sedangkan D-D merupakan penjualan actual yang dapat dicapai sebagai akibat dari
penurunan harga.
Kebijakan
Perusahaan dan Konsekuensi yang Ditimbulkan
Setiap perusahaan harus menentukan kuantitas, harga,
dan derajat diferensiasi produknya. Keputusan-keputusan tersebut saling
berkait, dengan biaya dan permintaan, artinya usaha untuk mendiferensiasikan
produk membutuhkan biaya, sedangkan harga yang lebih tinggi menurunkan
kuantitas yang diminta (ceteris paribus). Oleh karena itu, perusahaan harus
menempatkan dalam pasar dengan memilih harga, kuantitas, dan derajat
deferensiasi produk yang dapat memaksimalkan keuntungan mereka. Bentuk
keistimewaan diferensiasi produk antara lain karakteristik produk, citra
produk, dan karakteristik penjual.
Pemilihan karakteristik produk, citra produk, dan
karakteristik para penjual akan mempengaruhi letak dan slope kurva
permintaannya. Deferensiasi produk yang berhasil akan menggeser kurva
permintaan ke kanan atau menurunkan elastisitas harga. Iklan yang berhasi untuk
suatu produk atau citra akan menggeser kurva permintaan ke kanan, dan
perusahaan tersebut akan menghasilkan penerimaan yang lebih banyak.
Kegiatan untuk deferensiasi produk juga akan
mempengaruhi biaya seperti biaya iklan. Akibatnya kurva AC akan bergeser keatas
dengan semakin tingginya tingkat persaingan yang memerlukan biaya periklanan
cukup mahal. Sebaliknya kurva AC akan bergeser kebawah jika biaya periklanan
yang dibutuhkan tidak begitu mahal. Ada banyak kemungkinan kurva permintaan dan
kurva biaya yang tersedia begitu perusahaan yang menjual suatu produk yang
dideferensiasikan. Keputusan perusahaan akan mempengaruhi kurva permintaan dan
kurva biaya dalam pasar tersebut.
Keseimbangan
dalam Pasar Persaingan Monopolistik
a. Keseimbangan Perusahaan dalan Jangka Pendek
Keseimbangan
akan terjadi jika semua perusahaan dalam kelompok produk tertentu berada dalam keadaan
keseimbangan secara bersamaan.
Setiap perusahaan akan memilih harga kuantitas dan derajat diferensiasi
produknya untuk memaksimalkan keuntungannya. Hal ini dapat digambarkan pada
gambar:
Suatu perusahaan harus memilih tingkat harga pada kurva dd sama dengan DD, dan yang sesuai dengan output yang
menggambarkan MR=MC. Pada gambar. 3 terjadi Q* untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal, maka harga untuk
kuantitas Qx dapat ditentukan dengan menarik sebuah garis vertical melalui Qx
tersebut menuju kurva dd. Keseimbangan produsen terjadi pada titik P* dengan
kuantitas Q*. Pada keseimbangan tersebut, keuntungan per unit sebesar KL dan
keuntungan total sebesar P*KLM. Seperti pada pasar lainnya, keuntungan jangka
pendek dapat saja negative, nol atau postif. Gambar.4 akan menunjukkan
perusahaan yang memperoleh keuntungan positif karena harga tercipta 9P) berada
diatas kurva biaya rata-rata (AC) sehingga menghasilkan keuntungan per unit.
Positif sebesar AB. Total penerimaan perusahaan sebesar OPAQ,
sedangkantotal biayanya adalah OCBQ. Dengan demikian keuntungan totalnya adalah
sebesar PABC untuk lebih jelasnya dapat ditampilkan dalam gambar.4
Namun, tidak semua perusahaan yang berada dipasar monopolistic akanmendapat kuntungan. Hal itu
terjadi apabila harga tercipta dibawah kurva biaya rata-rata (AC). Pada
gambar.5 ditunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian sebesar PABC, karena
total penerimaannya hanya sebesar
OCBQ sedangkan total biaya sebesar OPAQ. Perusahaan bisa
berada
pada keadaan
normal profit apabila harga yang terjadi berada pada titik C yang menggambarkan total penerimaan sama dengan
total biayanya.
b. Keseimbangan Pasar Jangka Panjang
Keseimbangan jangka panjang memerlukan syarat
keseimbangan jangka pendek dan keuntungan sama dengan nol untuk semua
perusahaan yang representative. Implikasi dari model persaingan monopolistic
ini merupakan gabungan dari implikasi dari persaingan sempurna
dan monopoli, antara lain:
1.
Harga lebih besar dari marginal
Cost (P>MC)
2.
Keuntungan sama dengan nol
3.
AC lebih besar dari titik minimum
pada kurva LRAC. Ketiga kondisi tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
Jadi keseimbangan dalam pasar monopolistic jangka panjang akan terjadi pada saat:
1. MR=MC
2. Kurva dd dan kurva DD
berpotongan pada tingkat harga dan kuantitas yang dapat memaksimalkan
keuntungan.
3. Keuntungan sama dengan nol. Pada gambar diatas, keseimbangan jangka panjang
tersebut akan terjadi pada kuantitas QL dan harga PL. Pada titik (QL, PL)
tersebut syarat tersebut terpenuhi.
Keuntungan
Sama dengan Nol
Keuntungan akan sama dengan nol dalam
keseimbangan jangka panjang, karena ada kemudahan untuk memasuki pasar, sehingga
keuntungan diatas tingkat normal akan segera hilang. Keadaan ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Pada gambar diatas, kurva dd akan bersinggungan dengan kurva LRAC dalam keseimbangan jangka panjang. Jika
keuntungan sama dengan nol, maka
P harus sama dengan AC. Jika kurva dd diatas kurva LRAC pada setiap titik, maka paling tidak akan
ada sebuah ukuran pabrik yang menghasilkan keuntungan yang positif. Selama masih ada perusahaan yang
memperoleh keuntungan positif, maka masih terdapat peluang bagi perusahaan lain memasuki industri. Penyesuaian menuju keseimbangan pada posisi keuntungan sama dengan nol dapat dijelaskan melalui penyesuaian masuknya beberapa perusahaan baru ke pasar. Atau melalui persaingan harga antar perusahaan yang
terdapat dalam industri. Untuk menjelaskan pernyataan
diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar diatas menjelaskan bahwa pada awalnya kurva permintaan yang dihadapi
oleh perusahaan dalam pasar monopolistic adalah dd dan biaya dalam jangka
panjang adalah LRAC, sedangkan biaya marginalnya adalah LRMC. Harga yang
terbentuk P* dan output yang dijual sebanyak Q*. pada posisi ini perusahaan
menikmati keuntungan super normal. Adanya keuntungan dalam industri ini
merangsang perusahaan lain untuk memasuki pasar, sehingga permintaan tidak lagi
pada posisi dd, melainkan bergeser kebawah. Proses bergesernya kurva permintaan
dan masuknya perusahaan baru ini akan terus berlangsung sampai kurva permintaan
penyinggung LRAC jangka panjang, yaitu pada kurva permintaan d’d’. pada kondisi
ini, kurva permintaan tidak lagi kecenderungan untuk turun karena pada Posisi
ini keuntungan perusahaan sama dengan nol, sehingga tidak lagi mendorong
perusahaan baru untuk memasuki industri. Harga yang terbentuk menjadi P** dan
output yang dapat dijual menjadi berkurang hanya pada Q**. Proses menuju keseimbangan
sama dengan nol juga bisa terjadi melalui perang harga antar perusahaan
sehingga menggeser kurva permintaan masing-masing perusahaan. Hal ini dapat
dijelaskan dengan gambar berikut ini:
Kondisi awal perusahaan berada pada
ketidakseimbangan. Untuk menigkatkan penjualannya perusahaan tersebut
menurunkan harganya menjadi P1 dengan harapan kuantitas penjualan dapat
ditingkatkan sebesar Q1 namun kondisi ini tidak terjadi karena perusahaan lain
juga melakukan hal yang sama begitu seterusnya sampai tercipta kondisi dimana
semua perusahaan tidak lagi bersedia menurunkan harganya karena mereka hanya menikmati
keuntungan normal (P=AC) dan proses perang harga ini akan terhenti pada harga
P**. Dua analisis diatas telah menjelaskan bahwa perang harga maupun proses
masuknya perusahaan baru ke dalam industry akan terhenti bila perusahaan yang
ada dalam pasar berada pada posisi keuntungan sama dengan nol. Oleh karena itu,
pasar monopolistic keuntungan sama dengan nol merupakan keseimbangan jangka
panjang.
Penyesuaian
Jangka Panjang
Keluar
masuknya perusahaan dalam industri akan menggeser kurva dd dan DD yaitu:
a) Masuknya perusahaan-perusahaan
baru akan menggeser kedua kurva tersebut ke kiri.
b) Keluarnya
perusahaan-perusahaan akan menggeser kedua kurva tersebut ke kanan. Pergeseran
tersebut akan terjadi terus menerus sampai semua syarat keseimbangan jangka
panjang terpenuhi. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kita sajikan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun, demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca.
Kami ucapkan terimakasih.
Kesimpulannya antara lain :
a)
Pengaruh ekonomi
persaingan monopolistik merupakan keseluruhan kerugian yang tidak diinginkan
dari efisiensi alokatif dan produktif: konsumen membayar lebih dan mampu untuk
membeli sedikit daripada di persaingan sempurna. Bagaimanapun juga, pengaruhnya
tidak seserius monopoli dan produk-produk yang dibedakan menyediakan keragaman
yang banyak diminta. Meskipun demikian, beberapa pemborosan ditunjukkan dalam
kelebihan kapasitas dandalam penggunaan persaingan non harga.
b)
Setiap
perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada perusahaan
lainnya, karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga pesaing, iklan
dari pesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan
harga oleh suatu perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain
untuk beraksi mengubah harga-harga mereka
c)
Jumlah
perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksi produk
dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah homogen sempurna
dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk membedakan produknya paling
tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produk perusahaan
saingannya. Dalam persaingan monopolistik sejalan dengan waktu persaingan jangka
panjang akan banyak perusahaan yang akan memasuki pasar. Jika semakin banyak
perusahaan yang memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yang
sangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka pangsa pasar dari perusahaan yamg
pertama akan menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Rahardja,
Pratama dan Mandala Manurung, Pengantar
Ilmu Ekonomi (Makroekonomi dan Mikroekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit FE
UI, 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar